Durhaka: Anak Mendiamkan Ibunya
Syaikh Ibnu Baz
Pertanyaan:
Saya mempunyai seorang anak laki-laki yang
telah berusia 20 tahun, ia belajar di sebuah perguruan tinggi. Ia
selalu bertengkar dengan ibunya dengan alasan bahwa ibunya berbicara
keras terhadap saudara-saudaranya di rumah. Kini ia enggan mengucapkan
salam kepadanya dan tidak menegurnya selama dua bulan terakhir. Sampai
sekarang ia biasa masuk rumah, makan, minum dan tidur, tapi tidak
pernah mengucapkan salam kepadanya. Bagaimana sikap saya sebagai
ayahnya? Saya telah menasehatinya berkali-kali, tapi ia tetap menolak
dan tetap dalam kebutaannya. Mohon pencerahan. Jazakumullah.
Jawaban:
Ini kebodohan kwadrat. Ia telah melakukan kemungkaran dan
kedurhakaan yang besar, semoga Allah memberi petunjuk kepada kita
dan dia.
Semestinya, anda memperingatkannya atas hal
tersebut, mencegahnya melakukan kedurhakaan itu walaupun harus
dengan pukulan, atau melarangnya datang ke rumah sama sekali, atau
dengan hukuman-hukuman lainnya yang sesuai.
Jika perkataan
sudah tidak mempan, tidak ada salahnya masalah ini diadukan ke
Lembaga Amar Ma'ruf Nahi Mungkar atau pengadilan jika sang ayah
tidak mampu mengatasinya. Semoga Allah memperbaiki sikapnya,
menyadarkan, menunjuki dan membimbingnya serta memeliharanya dari
keburukan perbuatannya.
Rujukan:
Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanwwi'ah, juz 5, hal.
78-79, Syaikh Ibnu Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini
Jilid 3, penerbit Darul Haq.
No comments:
Post a Comment