A.
Protocol
Data Unit ( PDU )
Data
yang mengalir dari SMS Center dan menuju SMS Center sesuai dengan standar PDU (Protocol Data Unit). PDU terdiri dari
beberapa header dalam bilangan
heksadesimal. Susunan header dalam
SMS yang dikirim ke SMS Center berbeda dengan susunan header dalam SMS yang diterima dari SMS Center
1.
Susunan PDU Pengiriman ke SMS Center
PDU untuk pengiriman ke SMS Center dibagi dalam delapan header. Seluruh header menggunakan bilangan heksadesimal.
a)
Nomor SMS Center
Header
untuk nomor SMS Center terbagi menjadi tigasub
- header. Sub header pertama
adalah jumlah pasangan heksadesimal SMS Center. Sub header kedua adalah kode internasional. Sub header ketiga adalah nomor SMS Center itu sendiri dalam
pasangan heksa yang dibalik tiap satu pasangan. Jika tertinggal satu angka
heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan
huruf F didepannya. Sebagai contoh, suatu SMS Center bernomor +62816124 akan
menjadi 059126181624. Angka 05 menunjukkan jumlah pasangan heksa dari SMS
Center, termasuk kode internasional, dalam pasangan heksa. Angka 91 adalah
angka pasangan kode inetrnasional, sisa angka tersebut adalah SMS Center yang
dibalik tiap satu pasangan.
b)
Tipe SMS
Untuk
pengiriman SMS tipe SMS adalah SMS kirim kode satu. Bila dituliskan dalam
pasangan heksa menjadi 01.
c)
Nomor referensi SMS
Secara
default, nomor referensi akan
diberikan nilai nol, atau dalam bilangan heksa berupa angka 00. Nilai 00
berarti nomor referensi akan diberikan secara otomatis oleh SMSGateway atau oleh operator
telekomunikasi.
d)
Nomor Telepon
Seluler Penerima
Seperti
pada nomor SMSC, nomor telepon selular penerima ini dibagi menjadi tiga
sub-header, yaitu jumlah angka nomor telepon selular tersebut dalam pasangan
heksa, kode internasional, dan nomor telepon tersebut dalam pasangan heksa
dibalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka
tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya. Misalnya suatu nomor selular
penerima adalah +6281510649790 akan diubah menjadi 0891261815609497F0. Angka 08 menunjukkan
jumlah angka nomor selular tersebut. Angka 91 adalah pasangan kode
internasional. Sisa angka tersebut adalah nomor telepon selular penerima yang
dibalik tiap satu pasangan. Angka nol terakhir merupakan sisa angka yang
dipasangkan dengan F didepannya.
e)
Bentuk Data
Untuk
pengiriman data dalam bentuk SMS, digunakan nilai heksa 00. Nilai lain yang
dapat digunakan antara lain, nilai heksa 01 yang berarti data yang dikirim
berbentuk telex, dan nilai heksa 02
yang berarti data dikirim dalam bentuk fax.
f)
Skema Data
Sebagian
besar telepon selular yang ada di pasaran menggunakan skema data tujuh bit.
Untuk skema data tujuh bit digunakan kode 00.
g)
Jangka waktu
kadaluarsa SMS
Untuk
menentukan jangka waktu berlakuknya SMS yang dikirimkan. Jika header ini
dihilangkan, maka SMS yang dikirim tidak mempunyai batas waktu kadaluarsa.
h)
Isi SMS
Header
isi SMS dibagi menjadi dua sub-header. Sub header pertama adalah jumlah huruf
dari isi SMS. Misalnya untuk kata “email” terdiri dari lima huruf, maka sub
header untuk isi SMS menjadi 05. Sub header yang kedua adalah isi SMS dalam
format pasangan bilangan heksa.
2.
Susunan PDU dari SMS Center
Susunan PDU pada SMS yang diterima dari SMS Center dibagi
menjadi delapan bagian dan seluruhnya dalam bilangan heksadesimal. Susunan
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1
a) Service Center Address (SCA)
SCA
adalah bagian yang menyimpan informasi nomor SMSC, yang terdiri dari tiga
bagian yaitu, panjang nomor SMSC, tipe nomor SMSC, dan nomor SMSC. Sebagai
contoh, sebuah SCA berisi 059126181624, 05 merupakan panjang nomor SMSC, 91
merupakan tanda format international (+), dan 26181624 menjadi sebuah nomor
SMSC bernilai 62816142, sehingga nomor SMSC tersebut secara lengkap adalah
+62816142.
b) PDU Type
Untuk
tipe SMS yang diterima dari SMS Center adalah SMS terkirim adalah nilai heksa 04, atau dalam bentuk biner
adalah 00000100. Supaya lebih mudah dimengerti, PDU Type memiliki panjang
delapan bit yang setiap bitnya merepresentasikan suatu nilai seperti yang dapat
digambarkan ada tabel 2.2.
Keterangan
:
RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan
bahwa alur jawaban ada.
UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini
bernilai satu jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.
SRI : Status
Report Indication. Bit ini bernilai satu jika suatu status laporan akan
dikembalikan ke SME.
MMS : More
Message to Send. Bit ini bernilai nol jika ada pesan lebih yang akan
dikirim.
MTI : Message
Type Indicator. Bit ini bernilai nol untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah
suatu SMS Deliver.
c) Originating Address (OA)
OA
adalah bagian yang menyimpan informasi nomor pengirim SMS, yang terdiri dari
tiga bagian yaitu, panjang nomor pengirim, tipe nomor pengirim, dan nomor
pengirim. Sebagai contoh, sebuah OA berisi 0891261815609497F0, 08 merupakan
panjang nomor pengirim, 91 merupakan tanda format international (+), dan
261815609497F0menjadi sebuah nomor pengirim bernilai 628150649790, sehingga nomor
pengirim SMS tersebut secara lengkap adalah +628150649790.
d) Protocol Identifier (PID)
Protocol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman
pesan, yang biasanya diatur dari handphone
pengirim. Misalnya tipe Standard Text,
Fax, E-mail, Telex, X400, dan lain-lainnya. Nilai default dari PID adalah 00 yang berarti PID tersebut adalah standard text.
e) Data Coding Scheme (DCS)
DataCoding Scheme
adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan kelas dari pesan tersebut
apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS,
atau bahkan Blinking SMS seperti terlihat
pada tabel 2.3.
Nilai (Heksa) Character Coding Message Class 00 default ( 7 bit) No class F0 default ( 7 bit ) class 0 (immediate display) F1 default ( 7 bit ) class 1 (Mobile Equipment-specific) F2 default ( 7 bit ) class 2 (SIM specific message) F3 default ( 7 bit ) class 3 (Terminate Equipment-specific) F4 8-bit class 0 (immediate display) F5 8-bit class 1 (Mobile Equipment-specific) F6 8-bit class 2 (SIM specific message) F7 8-bit class 3 (Terminate Equipment-specific)
Hal
yang perlu diperhatikan di sini, pada beberapa handphone dengan message class nol dengan encoding tujuh bit berupa flash
SMS, sedangkan dengan encoding 16
bit Unicode (ucs2), message yang
didahului “0001” dengan class nol
berupa blinking flash SMS.
f) Service Center Time Stamp ( SCTS )
Service Center Time Stamp seperti
adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS terdiri dari tahun,
bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu. Sebagai contoh, nilai
SCTS 40106061220282 dapat diterjemahkan seperti pada tabel 2.4.
Nama
|
Nilai
|
Hasil
|
Tahun
|
40
|
04
(2004)
|
Bulan
|
10
|
01
(Januari)
|
Tanggal
|
60
|
06
|
Jam
|
61
|
16
|
Menit
|
22
|
22
|
Detik
|
02
|
20
|
Zona
waktu
|
82
|
28,
di mana 1 unit = 15 menit. Jadi (15x28)/60 = 7 jam. Sehingga menjadi GMT +
07.00 = WIB
|
g) User Data Length ( UDL )
User Data Length adalah panjang dari pesan yang diterima dalam
bentuk teks standar. Sebagai contoh nilai dari UDL adalah 0A, yang berarti
pesan yang diterima adalah sebanyak 10 karakter.
h) User Data (UD)
User Data adalah
pesan yang diterima dalam format heksadesimal. User Data tersebut berupa data delapan bit yang dalam format sms
tujuh bit harus disusun ulang dengan sebuah algoritma.