September 25, 2014

BAB II : LANDASAN TEORI Parts II

A.       Protocol Data Unit ( PDU )
Data yang mengalir dari SMS Center dan menuju SMS Center sesuai dengan standar PDU (Protocol Data Unit). PDU terdiri dari beberapa header dalam bilangan heksadesimal. Susunan header dalam SMS yang dikirim ke SMS Center berbeda dengan susunan header dalam SMS yang diterima dari SMS Center
1.      Susunan PDU Pengiriman ke SMS Center
PDU untuk pengiriman ke SMS Center dibagi dalam delapan header. Seluruh header menggunakan bilangan heksadesimal.
                                                                      

a)      Nomor SMS Center

Header untuk nomor SMS Center terbagi menjadi tigasub - header. Sub header pertama adalah jumlah pasangan heksadesimal SMS Center. Sub header kedua adalah kode internasional. Sub header ketiga adalah nomor SMS Center itu sendiri dalam pasangan heksa yang dibalik tiap satu pasangan. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya. Sebagai contoh, suatu SMS Center bernomor +62816124 akan menjadi 059126181624. Angka 05 menunjukkan jumlah pasangan heksa dari SMS Center, termasuk kode internasional, dalam pasangan heksa. Angka 91 adalah angka pasangan kode inetrnasional, sisa angka tersebut adalah SMS Center yang dibalik tiap satu pasangan.

b)      Tipe SMS

Untuk pengiriman SMS tipe SMS adalah SMS kirim kode satu. Bila dituliskan dalam pasangan heksa menjadi 01.

c)      Nomor referensi SMS

Secara default, nomor referensi akan diberikan nilai nol, atau dalam bilangan heksa berupa angka 00. Nilai 00 berarti nomor referensi akan diberikan secara otomatis oleh SMSGateway atau oleh operator telekomunikasi.

d)     Nomor Telepon Seluler Penerima

Seperti pada nomor SMSC, nomor telepon selular penerima ini dibagi menjadi tiga sub-header, yaitu jumlah angka nomor telepon selular tersebut dalam pasangan heksa, kode internasional, dan nomor telepon tersebut dalam pasangan heksa dibalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya. Misalnya suatu nomor selular penerima adalah +6281510649790 akan diubah menjadi    0891261815609497F0. Angka 08 menunjukkan jumlah angka nomor selular tersebut. Angka 91 adalah pasangan kode internasional. Sisa angka tersebut adalah nomor telepon selular penerima yang dibalik tiap satu pasangan. Angka nol terakhir merupakan sisa angka yang dipasangkan dengan F didepannya.

e)      Bentuk Data

Untuk pengiriman data dalam bentuk SMS, digunakan nilai heksa 00. Nilai lain yang dapat digunakan antara lain, nilai heksa 01 yang berarti data yang dikirim berbentuk telex, dan nilai heksa 02 yang berarti data dikirim dalam bentuk fax.

f)       Skema Data

Sebagian besar telepon selular yang ada di pasaran menggunakan skema data tujuh bit. Untuk skema data tujuh bit digunakan kode 00.

g)      Jangka waktu kadaluarsa SMS

Untuk menentukan jangka waktu berlakuknya SMS yang dikirimkan. Jika header ini dihilangkan, maka SMS yang dikirim tidak mempunyai batas waktu kadaluarsa.

h)      Isi SMS

Header isi SMS dibagi menjadi dua sub-header. Sub header pertama adalah jumlah huruf dari isi SMS. Misalnya untuk kata “email” terdiri dari lima huruf, maka sub header untuk isi SMS menjadi 05. Sub header yang kedua adalah isi SMS dalam format pasangan bilangan heksa.
2.      Susunan PDU dari SMS Center

Susunan PDU pada SMS yang diterima dari SMS Center dibagi menjadi delapan bagian dan seluruhnya dalam bilangan heksadesimal. Susunan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1
SCA
PDU Type
OA
PID
DCS
SCTS
UDL
UD
  

a)      Service Center Address (SCA)

SCA adalah bagian yang menyimpan informasi nomor SMSC, yang terdiri dari tiga bagian yaitu, panjang nomor SMSC, tipe nomor SMSC, dan nomor SMSC. Sebagai contoh, sebuah SCA berisi 059126181624, 05 merupakan panjang nomor SMSC, 91 merupakan tanda format international (+), dan 26181624 menjadi sebuah nomor SMSC bernilai 62816142, sehingga nomor SMSC tersebut secara lengkap adalah +62816142.

b)      PDU Type

Untuk tipe SMS yang diterima dari SMS Center adalah SMS terkirim adalah  nilai heksa 04, atau dalam bentuk biner adalah 00000100. Supaya lebih mudah dimengerti, PDU Type memiliki panjang delapan bit yang setiap bitnya merepresentasikan suatu nilai seperti yang dapat digambarkan ada tabel 2.2.

Bit
7
6
5
4
3
2
1
0
Nama
RP
UDHI
SRI
<none>
<none>
MMS
MTI
MTI
contoh
0
0
0
0
0
1
0
0

Keterangan :
RP     :  Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.
UDHI   : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai satu jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.
SRI    : Status Report Indication. Bit ini bernilai satu jika suatu status laporan akan dikembalikan ke SME.
MMS : More Message to Send. Bit ini bernilai nol jika ada pesan lebih yang akan dikirim.
MTI   : Message Type Indicator. Bit ini bernilai nol untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS Deliver.

c)      Originating Address (OA)

OA adalah bagian yang menyimpan informasi nomor pengirim SMS, yang terdiri dari tiga bagian yaitu, panjang nomor pengirim, tipe nomor pengirim, dan nomor pengirim. Sebagai contoh, sebuah OA berisi 0891261815609497F0, 08 merupakan panjang nomor pengirim, 91 merupakan tanda format international (+), dan 261815609497F0menjadi sebuah nomor pengirim bernilai 628150649790, sehingga nomor pengirim SMS tersebut secara lengkap adalah +628150649790.

d)     Protocol Identifier (PID)

Protocol Identifier  adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya tipe Standard Text, Fax, E-mail, Telex, X400, dan lain-lainnya. Nilai default dari PID adalah 00 yang berarti PID tersebut adalah standard text.

e)      Data Coding Scheme (DCS)


DataCoding Scheme adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan kelas dari pesan tersebut apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS, atau bahkan Blinking SMS seperti terlihat pada tabel 2.3.

Nilai (Heksa)
Character Coding
Message Class
00
default ( 7 bit)
No class
F0
default ( 7 bit )
class 0 (immediate display)
F1
default ( 7 bit )
class 1 (Mobile Equipment-specific)
F2
default ( 7 bit )
class 2 (SIM specific message)
F3
default ( 7 bit )
class 3 (Terminate Equipment-specific)
F4
8-bit
class 0 (immediate display)
F5
8-bit
class 1 (Mobile Equipment-specific)
F6
8-bit
class 2 (SIM specific message)
F7
8-bit
class 3 (Terminate Equipment-specific)

Hal yang perlu diperhatikan di sini, pada beberapa handphone dengan message  class nol dengan encoding tujuh bit berupa flash SMS, sedangkan dengan encoding 16 bit Unicode (ucs2), message yang didahului “0001” dengan class nol berupa blinking flash SMS.

f)       Service Center Time Stamp ( SCTS )


Service Center Time Stamp seperti adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS terdiri dari tahun, bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu. Sebagai contoh, nilai SCTS 40106061220282 dapat diterjemahkan seperti pada tabel 2.4.

Nama
Nilai
Hasil
Tahun
40
04 (2004)
Bulan
10
01 (Januari)
Tanggal
60
06
Jam
61
16
Menit
22
22
Detik
02
20
Zona waktu
82
28, di mana 1 unit = 15 menit. Jadi (15x28)/60 = 7 jam. Sehingga menjadi GMT + 07.00 = WIB

 

g)      User Data Length ( UDL )

User Data Length  adalah panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standar. Sebagai contoh nilai dari UDL adalah 0A, yang berarti pesan yang diterima adalah sebanyak 10 karakter.

h)      User Data (UD)


User Data adalah pesan yang diterima dalam format heksadesimal. User Data tersebut berupa data delapan bit yang dalam format sms tujuh bit harus disusun ulang dengan sebuah algoritma.