Firqah ini tumbuh tatkala muncul seorang Yahudi mendakwakan dirinya
sudah masuk Islam, namanya Abdullah bin saba. Mendakwakan kecintaan
terhadap ahli bait, dan terlalu memuja-muji Ali, dan mendakwakan,
bahwa Ali punya wasiat untuk mendapatkan khalifah, kemudian ia
mengangkat Ali sampai ke tingkat Ketuhanan, hal ini diakui oleh
buku-buku syi`ah sendiri.
Al Qummi berkata dalam bukunya Al Maqaalaat wal Firaq3.1
: Ia mengakui keberadaannya, dan menganggabnya orang pertama yang
berbicara tentang wajibnya keimaman Ali, dan raj`iyah Ali3.2,
dan menampakkan celaan terhadap Abi Bakr, Umar dan Utsman serta
seluruh sahabat, seperti yang dikatakan oleh An Nubakhti di bukunya
Firaqus Syi`ah3.3. Sebagaimana
Al Kissyi mengatakan demikian juga di bukunya yang dikenal dengan
Rijaalul Kissyi3.4. Pengakuan
adalah tuan argumen (argumen yang akurat), dan mereka-mereka ini
semuanya adalah syeikh-syeikh besar Rafidhah.
Al Baghdadi berkata : Kelompok Sabaiyah adalah pengikut Abdullah bin
Saba yang telah berlebih-lebihan (dalam memuji) Ali, dan
mendakwakkan, bahwasanya Ali adalah nabi, kemudian bersikap
berlebih-lebiahn lagi, sehingga ia mendakwakan bahwasanya Ali adalah
Allah.
Al Baghdadi berkata juga : adalah ia (Abdullah bin Saba) anak orang
berkulit hitam, asal usulnya adalah orang Yahudi dari penduduk Hirah
(Yaman), lalu mengumumkan keislamannya, dan menginginkan agar ia
mempunyai kerinduan dan kedudukan di sisi penduduk negeri Kufah, dan
ia juga menyebutkan kepada mereka, bahwasanya ia membaca di Taurat,
bahwa sesungguhnya bagi tiap-tiap nabi punya orang yang diwasiatkan,
dan sesungguhnya Ali adalah orang yang diwasiatkan Muhammad صلی
الله عليه وسلم.
Dan As Syahrastaani menyebutkan dari ibnu Saba, bahwasanya ia adalah
orang yang pertama kali menyebarkan perkataan keimaman Ali secara
nas / telah ditetapkan, dan ia menyebutkan juga dari kelompok
sabaiyah, bahwa kelompok ini adalah firqah (golongan) yang pertama
sekali mengatakan masalah ghaibah3.5
dan akidah raj`iyah, kemudian syiah mewarisinya setelah itu,
meskipun mereka itu berbeda, dan pecahan golongan mereka banyak.
Perkataan tentang keimaman dan kekhilafan Ali merupakan nas dan
wasiat, itu merupakan dari kesalahan-kesalahan Ibnu Saba. Yang
akhirnya syi`ah sendiri berpecah menjadi golongan-golongan dan
perkataan-perkataan yang banyak sampai puluhan golongan dan
perkataan.
Begitulah syiah membuat bid`ah dalam perkataan tentang keyakinan
wasiat, raj`iyah, ghaibah, bahkan perkataan menjadikan imam-imam
sebagai tuhan3.6, karena
mengikuti Ibnu Saba orang yahudi itu.
Penamaan ini disebutkan oleh syeikh mereka Al Majlisi dalam bukunya
Al Bihaar dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka3.7.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka
datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : Berlepas
dirilah kamu dari Abu Bakr dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!,
lalu beliau menjawab : Mereka berdua (Abu Bakr dan Umar) adalah
sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka. Mereka berkata :
Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka
Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai`at dan sepakat
dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah3.8.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena
mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakr dan Umar3.9.
Dan dikatakan mereka dimanakan dengan Rafidhah karena mereka menolak
agama3.10.
Rafidhah Terpecah Menjadi Berapa Firqoh (Golongan)?
Ditemukan di dalam buku Daairatul Ma`arif bahwasanya : golongan yang
muncul dari cabang-cabang syi`ah jauh melebihi dari angka tujuhpuluh
tiga golongan yang terkenal itu3.11.
Bahkan dikatakan oleh seorang rafidhah Mir Baqir Ad Damaad3.12,
sesungguhnya seluruh firqoh-firqoh yang tersebut dalam hadits, yaitu
hadits berpecahnya umat ini menjadi tujuhpuluh tiga golongan,
maksudnya adalah firqoh-firqoh syi`ah. Dan sesungguhnya golongan
yang selamat itu dari mereka adalah golongan Imamiyah.
Al Maqrizi menyebutkan bahwa jumlah firqoh-firqoh mereka itu sampai
300 (tiga ratus) firqoh3.13.
As Syahrastaani berkata : Sesungguhnya Rafidhah terbagi menjadi lima
bagian : Al Kisaaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghaliyah dan Al
Ismailiyah3.14.
Al Baghdadi berkata : Sesungguhnya Rafidhah setelah masa Ali ada
empat golongan : Zaidiyah, Imamiyah, Ghulaah dan Kisaaniyah.3.15
Perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya Az Zaidiyah tidak termasuk
dari firqoh-forqoh Rafidhah, kecuali kelompok Al Jarudiyah.
Apakah dimaksud dengan akidah Al Badaa` yang diimani oleh Rafidhah?
Al Badaa` yaitu bermakna tampak (muncul) setelah sembunyi, atau
bermakna timbulnya pandangan baru. Al Badaa` sesuai dengan kedua
makna itu, haruslah didahului oleh ketidaktahuan, serta baru
diketahui. Keduanya ini merupakan suatu hal yang mustahil atas diri
Allah, akan tetapi orang Rafidhah (syiah) menisbatkan kepada Allah
sifat Al Badaa`.
Telah diriwayatkan dari Ar Rayaan bin Al Sholt, ia berkata : Saya
telah mendengar Al Ridha berkata : Tidaklah Allah mengutus seorang
nabi kecuali mengharamkan khamar, dan mengakui bahwa Allah itu
memiliki sifat Al Badaa`3.16.
Dan dari Abi Abdillah ia berkata : Tidak pernah Allah diibadati
dengan sesuatu apapun seperti (mengibadatinya dengan) Al Badaa`3.17.
Maha Tinggi Allah dari hal itu dengan ketinggian yang besar.
Lihatlah wahai saudarku muslim, bagaimana mungkin mereka menisbatkan
kepada Allah subhanahu wa ta`ala sifat jahal (ketidaktahuan),
sedangkan Dia mengatakan tentang diri-Nya :
Artinya : Katakanlah : Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi
yang tahu ghaib kecuali Allah.
Dan di sisi lain Rafidhah (syi`ah) meyakini bahwa sesungguhnya para
imam mengetahui seluruh ilmu, dan tidak akan tersembunyi baginya
sesuatu apapun.
Apakah ini keyakinan Islam (akidah Islam) yang dibawa oleh nabi
Muhammad -صلی الله عليه وسلم-
??????
3.1Lihat Al Maqaalaat wal Firaq
oleh Al Qummi, hal : 10-21.
3.2Keyakinan
bahwa Ali akan kembali ke dunia sebelum hari kiyamat.
3.3Lihat
Firaqus Syi`ah oleh An Nubakhti, hal : 19-20.
3.4Lihat
: apa yang dicantumkan oleh Al Kissyi dalam beberapa riwayat dari Ibnu
Saba dan akidah- akidahnya, lihat no : 170, 171, 172, 173, 174, dari
hal : 106-108.
3.5Keyakinan
menghilangnya imam Askari yang mereka tunggu-tunggu.
3.6Ushul
`Itiqad Ahli Sunnah Wal Jama`ah, Al Lalikaai, 1/22-23.
3.7Lihat
buku : Al Bihaar, oleh Al Majlisi, hal : 68-96-97. (Dia ini merupakan
salah seorang tempat bertanya orang-orang rafidhah (syi`ah) untuk
zaman-zaman terakhir).
3.8At
Ta`liiqaatu `Ala Matni Lum`atil `Itiqaad, oleh : Syeikh Alaamah
Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin, - semoga Allah menjaganya-, hal :
108.
3.9Lihat : catatan kaki
buku Maqaalaat Al Islamiyiin, oleh Muhyiddin Abdul Hamid, (1/89).
3.10Lihat
: di buku Maqaalaat Al Islamiyiin, (1/89).
3.11Daairatul
Ma`arif, (4/67).
3.12Dia
adalah Muhammad Baqir bin Muhammad Al Asadi, termasuk tokoh besar
syi`ah.
3.13Dia adalah Al
Maqrizi du Al Khuthath, ((2/351).
3.14Al
Milal wan Nihal, oleh As Syahrastani, hal :147.
3.15Al
Farqu Bainal Firaq, oleh Al Baghdadi, hal : 41.
3.16Ushulul
Kafi, hal :40
3.17Ushulul
Kafi, oleh Al Kulaini di kitab tauhid : 1/133.
Keterangan: Penerjemah :
Muhammad Elvi Syam, Lc
No comments:
Post a Comment